Sabtu, 04 Juli 2020

Pembelajaran Jarak Jauh ( Via Online) di Masa Pandemic


    
Pembelajaran Jarak Jauh ( Via Online) di Masa Pandemic

Ditengah wabah Pandemi Covid-19 yang melanda dunia khususnya Indonesia saat ini, sistem pendidikan dihadapkan dengan situasi yang menuntut para pengajar untuk dapat menguasai media pembelajaran jarak jauh. Sistem pendidikan jarak jauh menjadi salah satu solusi untuk mengatasi kesulitan dalam pembelajaran secara langsung dengan adanya aturan social distancing mengingat permasalahan waktu, lokasi, jarak dan biaya yang menjadi kendala besar saat ini. 
    Upaya peningkatan mutu pendidikan di indonesia selalu menjadi isu penting dalam penyelenggaraan Sistem Pendidikan Nasional. Peningkatan kualitas pendidikan ini menjadi salah satu strategi pokok selain pemerataan kesempatan dan akses pendidikan serta peningkatan relevansi dan efisiensi. 
    Pendidikan jarak jauh atau dapat juga disebut sebagai pembelajaran jarak jauh, saat ini hampir semua para pelaku pendidikan menjadikannya salah satu solusi pembelajaran dalam menghadapi situasi wabah Pandemi Covid-19. Istilah pendidikan jarak jauh tersebut sudah lama digaungkan bahkan diterapkan oleh para pendidik maupun peserta didik dalam suatu proses pembelajaran yang notabene dalam hal ini lebih banyak dilakukan secara terpisah di luar kelas. Secara terpisah disini berarti antara isntruktur atau narasumber dan peserta pelatihan tidak berada dalam satu ruangan yang sama (tidak terjadi melakukan face to face) bahkan waktunyanya pun bisa berbeda. Interaksi pendidik dan peserta didik dilakukan secara langsung maupun tidak langsung, misal dengan melakukan chatting lewat koneksi internet (langsung) maupun dengan berkirim email untuk sekedar mengumpulkan tugas (tidak langsung).(Rahmawati, 2016) 
 Perbedaan Pembelajaran 
     Perbedaan pembelajaran konvensional dengan Pembelajaran Jarak Jauh yaitu kelas konvensional, guru dianggap sebagai orang yang serba tahu dan ditugaskan untuk menyalurkan ilmu pengetahuan kepada pelajarnya. Sedangkan di dalam pembelajaran Pembelajaran Jarak Jauh’ fokus utamanya adalah pelajar. Pelajar mandiri pada waktu tertentu dan bertanggung-jawab untuk pembelajarannya. 
     Suasana pembelajaran e- learning’ akan “memaksa‟ pelajar memainkan peranan yang lebih aktif dalam pembelajarannya. Pelajar membuat perancangan dan mencari materi dengan usaha, dan inisiatif sendiri. Khoe Yao Tung (2000) mengatakan bahwa setelah kehadiran guru dalam arti sebenarnya, internet akan menjadi suplemen dan komplemen dalam menjadikan wakil guru yang mewakili sumber belajar yang pentingdi dunia.(Supriani, 2017) Hal ini semakin diperparah dengan danya wabah Pandemi Covid 19, dimana ruang kelas dan interaksi kelas dilaksanakan dari jarak jauh. Anjuran dari pemerintah untuk Work From Home dan Study From Home memaksakan semua dilakukan secara Mandiri dan menghindari Keramaian dan berkumpul. Umat manusia dewasa ini sedang berada dalam kesedihan mendalam akibat mewabahnya Coronavirus Disease (Covid- 19) yang melanda hampir di seluruh belahan dunia. Covid-19 bermula timbul di Wuhan, Cina dan telah diumumkan sebagai pandemic oleh organisasi kesehatan dunia. Berbagai negara telah menerapkan isolasi, yaitu pemisahan orang sakit dengan penyakit menular dari orang yang tidak terinfeksi untuk melindungi orang yang tidak terinfeksi. Diterapkan pula karantina, yakni pembatasan pergerakan orang yang diduga telah terkena penyakit menular tetapi tidak sakit, baik karena mereka tidak terinfeksi atau karena mereka masih dalam masa inkubasi. Karantina medis dianggap sebagai salah satu cara paling penting dan efektif untuk mencegah penyebaran penyakit menular di zaman modern ini. Berbagai negara telah menerapkan social distancing (pembatasan jarak sosial) yang dirancang untuk mengurangi interaksi antara orang- orang dalam komunitas yang lebih luas, di mana individu mungkin tertular tetapi belum diidentifikasi sehingga belum terisolasi Perspektif lain menyebutkan, bila social distancing dipandang tidak cukup dalam melawan Covid-19, maka yang justru dibutuhkan social containment (“pengungkungan sosial”) dalam skala besar Social containment adalah intervensi pemerintah yang diterapkan ke seluruh komunitas, kota atau wilayah, yang dirancang secara khusus untuk mengurangi interaksi pribadi, kecuali interaksi minimal untuk memastikan pasokan vital. 
Memang sebagaimana ditenggarai oleh beberapa pakar, bila kebijakan pencegahan gagal dan langkah-langkah menjaga jarak sosial tidak dapat dipertahankan sampai vaksin tersedia, pendekatan terbaik berikutnya adalah menggunakan intervensi yang mengurangi angka kematian dan mencegah infeksi berlebih. (Darmalaksana et al., 2020) Oleh karena itu guna mendukung pemerintah, proses pembelajaran di Sekolah maupun kampus secara langsung tatap muka dikelas di STOP, diganti oleh Pembelajaran Jarak Jauh. 
Dalam pengembangannya, saat ini sudah banyak bermunculan aplikasi-aplikasi yang khusus digunakan sebagai media untuk melakukan pendidikan atau pembelajaran jarak jauh dua di antaranya yakni dengan menggunakan Whatsapp Group danPembelajaran Tatap Muka Webinar Zoom Met. 

1. Pembelajaran Jarak Jauh dengan 

Whatsapp Group 

Whatsapp merupakan Platform Pesan yang dapat digunakan dalam Pembelajaran Jarak Jauh, dimana mahasiswa di kumpulkan disatu Grup dan proses Pembelajaran dilaksanakan secara pesan baik dengan tulisan, suara maupun gambar. Aplikasi ini digunakan oleh pendidik dikarenakan dikenal Hemat Kuota dan Familiar dikalangan Peserta Didik, karena rata-rata semua nomor yang dimiliki sudah terkoneksi dengan aplikasi ini. 

Media sosial WhatsApp (WA) merupakan salah satu media komunikasi yang saat ini banyak digandrungi oleh seluruh lapisan masyarakat. Penggunaan media sosial WA ini sudah menjadi salah satu media sosial yang mencakup keseluruhan kepentingan masyarakat dalam berkomunikasi memenuhi keperluan masing-masing. Jubile Enterprise (2012) mendefinisikan whatsapp sebagai aplikasi chatting dimana anda bisa mengirim pesan
teks, gambar, suara, lokasi dan bahkan video ke orang lain dengan menggunakan smartphone apapun. WhatsApp dalam penggunaannya sebagai media chat digitalyang mencakup, pesan teks, gambar, video, dan dapat untuk menelpon menjadi satu kesatuan yang lengkap untuk membantu
masyarakat dalam menjalin komunikasi diseluruh belahan dunia. Suryadi (2018) fungsinya apikasi SMS yang biasa dipergunakan di ponsel lama. Namun, WhatsApp ini tidak menggunakan pulsa seperti biaya sms pada umumnya, pada WhatsApp ini menggunakan jaringan internet sesuai dengan perkembangan teknologi yang saat initerhubung dengan jaringan dan teridentifikasi dengan nomor HandPhone (HP).Aplikasi WhatsApp ini jugadilengkapi dengan berbagai pilihan yangmendukung seperti adanya New Group, NewBroadcast, WhatsApp Web, Starred Messages and Settings. Fitur lengkap yang tersedia di aplikasi Whatsapp membuat penggunanya semakin meningkat pesat.Hingga bulan Februari 2016, tercatat penguna aktif Whatsapp mencapai 1 miliar tiap bulannya (Zamroni, 2017). Berbagai pilihan yang tersedia di WhatsApp tersebut ada salah satunya bernama New Group yang belakangan ini banyak digunakan para 101 Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 5 Nomor 1P-ISSN: 2502-7638; E-ISSN: 2502-8391 Jaka Wijaya Kusuma, Hamidah: Perbandingan Hasil Belajar Matematika Dengan Penggunaan Platform Whatsapp Group dan Webinar Zoom Dalam Pembelajaran Jarak Jauh Pada Masa Pandemik COVID-19 | Halaman 97 – 106 pelajar, mahasiswa dan dosen sebagai media komunikasi yang terhalang oleh jarak yang disebut bernama WA Group. WA Group tersebut saat ini dijadikan wadah diskusi untuk memecahkan berbagai masalah, pertanyaan dan sesuatu yang penting yang harus disampaikan terhadap orang-orang yang tergabung di dalamnya. Diskusi melalui WA Group ini sangat membantu penggunanya untuk berkomunikasi dalam Pembelajaran Jarak Jauh. (Ricu Sidiq, 2016) Tapi dalam pelaksanaannya aplikasi ini dikeluhkan oleh beberapa Peserta didik dikarenakan minimnya interaksi dan Pendidik cenderung terlalu sering memberikan Tugas ketika Pembelajaran Jarak Jauh. Sehingga Peserta didik merasa terbebani oleh tugas-tugas tersebut. 2. Pembelajaran Jarak Jauh dengan Webinar Zoom Zoom meet merupakan Platform Tatap muka yang bersifat Conference dimana Pendidik dan peserta didik bisa langsung berinteraksi selayaknya bertemu langsung. Dalam Aplikasi ini terdapat banyak fitur mulai dari File sharing dalam format PDF bisa dilakukan dengan mudah, Zoom menawarkan fasilitas yang paling mudah untuk individu mau bergabung dengan conference/meeting hanya dengan tautan atau nomor kamar, Zoom synchronous online formats juga meliputi two-way live broadcast lectures, Zoom menjadikan kursus online menjadi sangat populer karena menghemat biaya waktu perjalanan, biaya bahan bakar, dan dampaknya terhadap lingkungan. Zoom memiliki biaya finansial yang rendah dan menawarkan pengalaman webinar yang bagus Menggunakan Zoom memungkinkan untuk menulis dan berbicara bersama melalui proses. Zoom dapat digunakan dalam Opsi Pendidikan Jarak Program Pekerjaan Sosial Discussions were two-way audiovisual, Zoom digunakan untuk telemedicine kesehatan dalam menanggapi pandemi COVID-19 2020, Zoom untuk diskusi berbasis komunitas, dll.(Abdillah & Darma, 2020) Tapi dengan banyaknya fitur bukan berarti Platform ini terlepas dari keluhan, justru platform ini memiliki banyak keluhan dan yang paling dominan adalah keluhan Borosnya Kuota yang dipakai selama Pembelajaran Jarak Jauh dengan Platform Ini. Dalam kaitannya dengan Hasil Belajar, Pembelajaran Jarak Jauh masih 102 Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 5 Nomor 1 P-ISSN: 2502-7638; E-ISSN: 2502-8391 Jaka Wijaya Kusuma, Hamidah: Perbandingan Hasil Belajar Matematika Dengan Penggunaan Platform Whatsapp Group dan Webinar Zoom Dalam Pembelajaran Jarak Jauh Pada Masa Pandemik COVID-19 | Halaman 97 – 106 menjadi Polemik dikalangan Stakeholder dan Masyarakat. Dikarenakan Pembelajaran Jarak Jauh ini masih di anggap tidak lebih baik daripada Pembelajaran langsung secara Konvensional terutama dalam Pembelajaran Matematika. Hal di disebabkan karena  Dalam mempelajari matematika orang harus berpikir agar ia mampu memahami konsep- konsep matematika yang dipelajari serta mampu menggunakan konsep-konsep tersebut secara tepat ketika ia harus mencari jawaban bagi berbagai soal matematika. 

Berfikir berasal dari kata ‘pikir’ yang berarti akal budi,ingatan, angan-angan. berpendapat berfikir artinya menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu, menimbang-nimbang dalam ingatan. (Fuady, 2017) yang tidak bisa didapat dari Pembelajaran Jarak Jauh. Dengan mengetahui masalah seperti tersebut di atas maka sebagai Pendidik matematika perlu memahami dan mengembangkan berbagai metode pembelajaran dalam proses 
belajar mengajar matematika. Pendidik ndaknya dapat menyusun programpengajaran yang dapat membangkitkan motivasi belajar mahasiswa sehingga mahasiswa terlibat secara aktif dalam proses belajar mengajar. Model pembelajaran yang sebaiknya diterapkan adalah model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengkonstruksi pengetahuannya sendiri sehingga mahasiswa lebih mudah untuk memahami konsep-konsep yang diajarkan dan mengkomunikasikan ide- idenya dalam bentuk lisan maupun tulisan.(Kusuma, 2016) 

Karena Untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa diperlukan suatu pendekatan pembelajaran yang memungkinkan terjadinya restrukturisasi dan reorganisasi struktur kognitif yang telah dimiliki siswa. Salah satu pendekatan pembelajaran yang dipandang oleh penulis dapat mengatasi masalah tersebut adalah pendekatan konflik kognitif. Pemahaman konsep dalam pembelajaran matematika sangat penting karena jika siswa memiliki pemahaman konsep matematis yang baik, siswa tidak hanya hafal secara verbal, tetapi memahami konsep dari masalah atau fakta yang ditanyakan. Konsep merupakan batu pembangun berpikir. Konsep merupakan dasar bagi proses mental yang lebih tinggi untuk merumuskan prinsi dan generalisasi. Untuk memecahkan masalah, seorang siswa harus mengetahui aturan-aturan yang relevan dan aturan-aturan ini didasarkan pada konsep-konsep yang diperolehnya. 

0 komentar:

Posting Komentar